Powered By Blogger

Sabtu, 21 Mei 2011

LAPORAN ANFISMAN (SISTEM ENDOKRIN)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu merupakan kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan. Kelenjar-kelenjar tersebut tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut dengan hormon. Beberapa kelenjar endokrin ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon (hormon ganda) dan ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal), misalnya kelenjar hipofisis sebagai pengatur kelenjar yang lain. Kelenjar-kelenjar endokrin ini pula memiliki peranan yang sangat penting, tetapi dengan fisiologis yang berbeda-beda, di dalam tubuh manusia berperan untuk menjaga keseimbangan aktivitas tubuh.
Berdasarkan uraian di atas, untuk lebih memahami serta mengetahui tentang sistem endokrin (yang meliputi kelenjar beserta hormonnya), maka dilakukanlah suatu praktikum yang membahas tentang hal ini.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum kali ini adalah, sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme yang berbeda dari aksi hormon.
2. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara sistem saraf pusat dan kelenjar endokrin.
3. Mahasiswa dapat mengetahui aksi hormon pada sel.
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelenjar endokrin dan menyebutkan fungsi dasarnya.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah, sebagai berikut:
1. Kita dapat mengetahui tentang sistem endokrin beserta komponen-komponennya.
2. Dapat dijadikan sebagai tambahan literatur atau bahan bacaan pada praktikum ”Anatomi dan Fisiologi Manusia” selanjutnya.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama di bawah nama organ endokrin, sebab yang dibuat tidak meninggalkan kelenjarnya melalui suatu saluran, tetapi langsung masuk ke dalam darah yang berbeda di dalam jaringan kelenjar. Beberapa organ endokrin menghasilkan 1 hormon tunggal, sedangkan yang lain lagi dua atau beberapa jenis hormon (Pearce, 2004: 232).
Kelenjae endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan hasil ekskresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan. Kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut dengan hormon. Beberapa ciri organ endokrin adalah yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon (hormon tunggal). Di samping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam atau hormon ganda (Syaifuddin, 2006: 219).
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (duetless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai ”pembawa pesan” dan di bawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menterjemahkan ”pesan” tersebut menjadi suatu tindakan
(http://id.wikipedia.org//wiki/sistem-endokrin).
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasi kegiatan berbagai organ tubuh (http://medieasbore.com/optik-online/obat-metabolisme-dan-endokrin.html).
Kelenjar endokrin terdiri dari (1) kelenjar hipofise yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau langerhans di dalam kelenjar pankreas (http://www.scribd.com/doc/18940970/Sistem-Endokrin.doc).
Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu). Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, masuk ke dalam peredaran darah menuju organ target. Jumlah yang dibutuhkan sedikit namum mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama pengaruhnya karena hormon mempunyai/mempengaruhi kerja organ dalam sel
(www.docstoc.com/sistem-endokrin.doc).
Beberapa macam kelenjar endokrin: hipofisis (master of glands). Sebagian besar hormon yang dibentuknya memacu pengeluaran hormon lain. Dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Hipofisis Anterior
Hormon Somatotropin(untuk pembelahan sel, pertumbuhan), Hormon tirotropin(sintesis hormon tiroksin dan pengambilan unsur yodium), Hormon Adrenokortikotropin(merangsang kelenjar korteks membentuk hormon), Hormon Laktogenik(sekresi ASI), dan Hormon Gonadotropin( FSH pada wanita pemasakan folikel, pada pria pembentukan spermatogonium; LH pada wanita pembentukan korpus luteum,pada pria merangsang sel interstitial membentuk hormon testosteron).
b. Hipofisis Medula(membentuk hormon pengatur melanosit)
c. Hipofisis posterior
Hormon oksitosin(merangsang kontraksi kelahiran) dan Hormon Vasopresi (merangsang reabsorpsi air ginjal)
(http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1964214-sistem-endokrin/).












BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 29 Juni 2010, pukul 11.00 – 13.00 WITA, dan bertempat di Laboratorium Unit Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Haluoleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah, alat tulis menulis.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah carta atau torso sistem endokrin.
C. Prosedur Kerja
Prosedur Kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah, sebagai berikut:
1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengamati bahan yang ada dan menggambar hasil pengamatan serta menunjukkan bagian-bagiannya.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Letak Umum dari Kelenjar Endokrin Utama dalam Tubuh

Keterangan:
1. Adrenal
2. Hipofisis
3. Ovarium
4. Pankreas
5. Paratiroid
6. Testis
7. Timus
8. Tiroid

























2. Kelenjar Endokrin (hormon)

Keterangan:
Hormon
1. Tireotrop
2. Paratireotrop
3. Prolaktin
4. Adrenotrop
5. Antideuretik, vasopresin, oksitosin
6. Oksitosin
7. Gonadotrop
8. Tiroksin, kalsitonin
9. Parathormon
10. Timosin
11. Air susu
12. Gastin
13. Insulin, glukagon
14. Sekretin, koksikotinin
15. Kortin, aldosteron, adrenalis, androgen
16. Angiostensin
17. Progesteron, estradiol, relaksin, ovum
18. Korinik gonadotropin
19. Testosteron, sperma








3. Mekanisme Aksi Hormon










































4. Kontrol Umpan Balik dari Aktivitas Kelenjar










































B. Pembahasan
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan. Kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormone. Berasal dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi kea rah pengikat sel epitel yang telah berproliferasi dan membentuk sebuah kelenjar endokrin, tumbuh dan berkembang dalam pembuluh kapiler. Dalam keadaan fisiologis hormon mempunyai pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam keadaan optium untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada di bawah pengaruhnya, mekanisme pengaturan ini disebut sistem umpan balik negative.
Kelenjar endokrin memiliki beberapa fungsi yaitu menghasilkan hormone yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan dalam tubuh tertentu, mengontrol aktivitas kelenjar tubuh, merangsang aktivitas kelenjar tubuh, merangsang pertumbuhan jaringan, mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus, mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air.
Kelenjar endokrin di dalam tubuh manusia dapat dibedakan atas beberapa kelenjar, yaitu kelenjar hipofise, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar pankreas, dan kelenjar kelamin.
Kelenjar hipofise. Terletak di dasar tengkorak, di dalam fossa hipofisis tulang sphenoid. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus yaitu lobus anterior dan lobus posterior. Lobus anterior (denohipofise) menghasilkan sejumlah hormon yang disebut hormon somatotropik yang berfungsi mengendalikan pertumbuhan tubuh, hormon tirotropik berfungsi mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan tiroksin, hormon adrenokortikotropik (ACTH) berfungsi mengendalikan kelenjar suprarenal, hormon gonadotropik yang berasal dari Folicle Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang perkembangan folikel Graaf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dlm testis, Luteinizing Hormone (LH) berfungsi mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium dan testosteron dalam testis, dan Intertitial Cell Stimulating Hormone (ICSH). Sedangkan lobus posterior (neurohipofise) mengeluarkan dua jenis hormon yaitu hormon antidiuretik (ADH) yang berfungsi mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal dn hormon oksitoksin yang berfungsi merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui.
Kelenjar tiroid. Terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan trakea, diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring. Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epitelium silider, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan cairan yang bersifat lekat yaitu koloid tiroid yang mengandung zat senyawa yodium. Kelenjar ini memiliki beberapa fungsi diantaranya bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksidasi, mengatur pengeluaran karbondioksida, metabolik dalam hati, pengaturan susunan kimia dalam jaringan dan pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental. Kelenjar ini juga menghasilkan hormon tiroksin yang memegang peranan penting dalam mengatur metabolisme yang dihasilkannnya, merangsang laju sel-sel dalm tubuh melakukan oksidasi terhadap bahan makanan, memegang peranan penting dalam pengawasan metabolisme secara keseluruhan.
Kelenjar paratiroid. Terletak di setiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher. Kelenjar ini berjumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan hormon paratiroksin, yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.
Kelenjar timus. Terletak di dalam toraks, kira-kira pada ketinggian befurkasi trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dua lobus. Pada bayi yang baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram tau lebih sedikit, ukurannya bertambah pada masa remaja beratnya dari 30 – 40 gram dan kemudian mengerut lagi. Fungsinya belum diketahui, tetapi diperkirakan ada sangkutnya dengan produksi antibodi.
Kelenjar adrenal (kelenjar suprarenal). Jumlahnya ada dua, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5 – 9 gram. Kelenjar ini terbagi atas dua bagian yaitu bagian luar (korteks) yang berwarna kekuningan menghasilkan kortisol dan bagian medula menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin). Fungsi bagian korteks yaitu mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-garam, mengatur metabolisme lemak, hidrat arang dan protein, serta mempengaruhi aktivitas jaringan limfoid. Bagian medula berfungsi dalam kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna untuk mengurangi pendarahan pada operasi kecil, vasokontriksi pembuluh darah perifer, dan relaksasi bronkus. Hormon adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati. Beberapa hormon penting yng disekresikan korteks adrenal adalah hidrokortison, aldosteron, dan kortikosteron. Semuanya bertalian erat dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal, dan kondisi otot.
Kelenjar pankreas. Terdapat di belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alfa dan beta. Sel alfa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin yang berfungsi mencegah penyakit diabetes dengan menjaga kadar gula dalam darah tetap normal.
Kelenjar kelamin. Terdiri atas kelenjar kelamin wanita dan kelenjar kelamin pria. Ovarium merupakan penghasilkan hormon pada wanita. Ovarium mensekresikan hormon estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Hormon progesteron berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi. Alat yang mensekresikan hormon androgen yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder.



BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam drh yang beredar dalam jaringan.
2. Kelenjar endokrin berfungsi dalam mengahsilkan hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan dalam tubuh tertentu, mengontrol aktivitas kelenjar tubuh, merangsang aktivitas kelenjar tubuh, merangsang pertumbuhn jaringan, mengatur metabolisme, oksidas, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus, mepengaruhi metabolisme lemak, protein, hidratarang, vitamin, mineral dan air.
3. Kelenjar endokrin pada manusia dapat dibedakan atas kelenjar hipofise, kelenjar tiroid, kelenjar partiroid, kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar pankreas, dan kelenjar kelamin.
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada kesempatan ini adalah agar pada praktikum selanjutnya, carta sistem endokrin dapat diperbanyak lagi.


DAFTAR PUSTAKA
Pearce, E., 2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Syaifuddin, 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1964214-sistem-endokrin/

http://id.wikipedia.org//wiki/sistem-endokrin
http://medieasbore.com/optik-online/obat-metabolisme-dan-endokrin.html

http://www.scribd.com/doc/18940970/Sistem-Endokrin.doc

www.docstoc.com/sistem-endokrin.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar