Powered By Blogger

Sabtu, 21 Mei 2011

LAPORAN ANFISMAN (SISTEM PERNAPASAN)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia membutuhkan suplai oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut. Pertukatan gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas.
Pertukaran gas pada manusia, terjadi dalam tiga fase, yaitu bernafas (breathing), transpor gas melalui sistem sirkulasi, dan pertukaran gas antara kapiler darah dengan sel tubuh. Pada saat manusia menghirup udara (inhalase), O2 akan masuk ke dalam paru-paru, sedangkan pada saat mengeluarkan udara (exhalase), maka CO2 dikeluarkan dari paru-paru ke lingkungan luar. Tranpor gas melalui sistem sirkulasi, dimulai dari proses difusi O2 dari paru-paru ke kapiler darah. Oksigen kemudian dibawa oleh hemoglobin darah ke sel-sel tubuh. Pada saat bersamaan, darah juga berperan dalam CO2 transport dari jaringan ke paru-paru. Fase ke tiga pertukaran gas terjadi di dalam jaringan tubuh, dimana se-sel menerima O2 dari darah dan memberikan CO2 ke darah. Oksigen di dalam sel-sel tubuh digunakan untuk pembakaran molekul-molekul makanan untuk mendapatkan energi, dengan proses yang disebut respirasi seluler. Jalur udara pernafasan untuk menuju sel-sel tubuh adalah hidung–faring–laring–trakea–bronkus-paru-paru-alveolus–sel-sel.
Berdasarkan uraian di atas, untuk lebih memahami tentang sistem pernapasan beserta komponen-komponennya, maka diperlukan suatu praktikum yang membahas tentang hal ini.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah, sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian yang menyusun sistem respirasi.
2. Mahasiswa dapat mengenali struktur dari sistem pernapasan.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi dua fungsi dari sistem pernapasan.
4. Mahasiswa dapat mendefinisikan respirasi, ventilasi, inspirasi, dan ekspirasi.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme kemoreseptor yang berhubungan dengan oksigen untuk pengontrolan terhadap ventilasi.
6. Mahasiswa dapat mengetahui proses pertukaran gas dalam alveoli dan dalam jaringan.



C. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh pada praktikum ini adalah, sebagai berikut:
1. Kita dapat mengetahui tentang sistem pernapasannya beserta komponen-komponennya, mulai dari organ-organnya, saluran-salurannya, dan mekanisme pernapasan itu sendiri, serta macam-macam pernapasan.
2. Dapat dijadikan sebagai tambahan literatur atau bahan bacaan pada praktikum ”Anatomi dan Fisiologi Manusia” selanjutnya.














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap makhluk hidup memerlukan energi. Setiap makanan manusia harus menghasilkan energi. Energi itu berasal dari sari makanan. Agar sari-sari makanan itu dapat diubah menjadi energi, maka makanan harus dioksidasi. Oksidasi ini berlangsung di dalam sel. Hasil oksidasi adalah energi, dan sisa oksidasi berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Pada peristiwa ini reaksi enzim pernapasan, sehingga dihasilkan reaksi sebagai berikut.
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + Energi
Dari persamaan itu, jelas bahwa karbondioksida dan uap air di lepas ke udara bersama hembusan napas, sedang energi sebagian berupa panas untuk memelihara suhu badan dan sebagian berupa energi yang berguna untuk melakukan kegiatan tubuh (Irianto, 2004: 197).
Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut. Pertukatan gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas (http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/sistem-respiratori/7/).
Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi. Jadi dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah secara osmosis. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui traktus respiratorius (jalan pernapasan) dan masuk ke dalam tubuh melalui kapiler-kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ke serambi kiri jantung (atrium sinistra)  ke aorta  seluruh tubuh (jaringan-jaringan dan sel-sel), disini terjadi oksidasi (pembakaran). Sebagai ampas (sisanya) dari pembakaran adalah CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung (serambi kanan/atrium dekstra)  ke bilik kanan (ventrikel dekstra) dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan paru-paru. Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli. Proses pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolisme, sedangkan dari sisa metabolisme lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit (Syaifuddin, 2006: 192).
Pernapasan ialah proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi di dalam paru-paru bernama “pernapasan luar”. Udara ditarik ke dalam paru-paru pada waktu menarik napas dan didorong keluar paru-paru pada waktu menghembuskan napas. Udara masuk melalui jalan pernapasan . Fungsi paru paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. Pada pernapasan melaui paru-paru atau pernapsan eksterna, oksigen dipungut melalui hidung dan mulut, pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakhea dan pipa bronchial ke alveoli, dan dapat erat hubungan dengan darah di dalam kapiler pulmonalis (Pearce, 2004: 211-219).
Sistem pernapasan mencakup paru-paru dan sistem saluran yang menghubungkan tempat berlangsungnya pertukaran gas dengan lingkungan luar. Juga terdapat suatu mekanisme ventilasi yang terdiri dari rangka toraks, otot interkostal, diafragma, dan unsur elastis serta kolagen paru-paru. Biasanya sistem pernapasan dibagi dalam dua bagian utama yaitu bagian konduksi terdiri dari rongga hidung, nasofaring, laring, trakhea, bronkus, bronkiulus, dan bronkiulus terminalis, dan bagian respirasi (tempat berlangsungnya pertukaran gas) terdiri atas bronkiulus, respiratoris, duktus alveolus dan alveolus (Carlos, 1998: 336).
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura. Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung
(http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=199&fname=materi2.html).
Proses pengambilan oksigen dan pembebas karbondioksida di kanan sebagai respirasi atau sebagai (pernapasan). Istilah pernapasan berlaku untuk kalsium secara keseluruhan maupun proses yang terjadi di dalam sel. Hewan yang mengambil O2 dari medium ke mana dia hidup dan memberikan CO2 ke medium tersebut. Banyak hewan kecil dapat mengambil cukup O2 melalui pemilikan tubuhnya, tapi kebanyakan hewan memiliki organ respiratori khusus atau pengambilan O2. Perpindahan O2 dan CO2 melintasi permukaan tubuh maupun organ respirasi adalah melalui proses difusi (Soewolo, 1997: 186).









BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 1 Juni 2010, pukul 11.00 – 13.00 WITA, dan bertempat di Laboratorium Unit Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Haluoleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah, alat tulis menulis dan spirometer yang digunakan untuk menghitung jumlah volume dan kapasitas paru-paru.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah alat peraga dan torso sistem pernapasan.
C. Prosedur Kerja
Prosedur Kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah, sebagai berikut:
1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengamati bahan yang ada dan menggambar hasil pengamatan serta menunjukkan bagian-bagiannya.
3. Memasang selang spirometer ke hidung.
4. Menghembuskan napas, kemudian mencatat berapa volume dan kapasitas udara yang tertera pada alat tersebut.



















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
Kelompok Nama VT VC FeVI
I Nurdiani 2,19 2,88 2,3
Safaruddin 2,05 1,7 1,21
II St. Milda 1,95 1,73 1,2
Harlin 3,1 2,02 1,51
III Fastaufi L. 2,63 2,94 2,17
Sutra N. 2,5 2,37 1,37
IV Fachruddin 3,21 3,37 2,62
Ramzanika 1,66 1,74 1,03
V Ld. Amini 2,39 3,08 1,48
Eka Sari 2,37 2,84 2,16
VI Dustan 1,89 2,34 1,66
Indrayani 1,92 2,2 2,59









Keterangan:
VT : kapasitas total
VC : kapasitas tidal
FeVI : kapasitas residu











2. Pengamatan pada Organ-organ Tubuh

Keterangan:
1. Paru-paru
2. Jantung
3. Hati
4. Lambung
5. Usus halus
6. Usus besar
7. Rektum
8. Anus
































3. Pengamatan pada Organ Pernapasan secara Utuh





























Keterangan:
1. Faring 6. Pleura
2. Trakea 7. Spasium pleura
3. Cabang besar bronkus kanan 8. Duktus alveolar
4. Cabang besar bronkus kiri 9. Sakus alveolar
5. Bronkiole 10. Alveolus




4. Struktur Internal Paru-Paru























Keterangan:
1. Faring
2. Trakea
3. Bronkus
4. Bronkeolus
5. Cabang bronkus
6. Duktus
7. Alveolar
8. Alveolus
9. Pulmonali









5. Potongan sagital dari Leher dan Kepala





























Keterangan:
1. Konka 8. Nasofaring
2. Epiglotis 9. Oral
3. Esofagus 10. Orofaring
4. Glotis 11. Tiroid
5. Laring 12. Lidah
6. Lingual 13. Tonsil
7. Mandibula 14. Trakea





6. Trakea dan paru-paru

Keterangan:
1. Trakea
2. Paru-paru kanan
3. Paru-paru kiri
4. Bronkus
5. Bronkeolus
6. Pembuluh darah
































7. Paru-paru

Keterangan:
1. Paru-paru kanan
2. Paru-paru kiri
3. Apikal
4. Posterior
5. Lobus superior
6. Anterior
7. Lobus media
8. Lateral
9. Basalis posterior
10. Basalis anterior
11. Lobus inferior
12. Basalis media
13. Linguar inferior
14. Mediana anterior
15. Basalis lateral
16. Basalis superior
17. Linguar superior















8. Struktur Kimiawi dan persarafan pada pernapasan






























Keterangan:
1. Aorta 8. Inspirasi
2. Karotis 9. Interkosta
3. Serebrum 10. Medula
4. Korteks 11. Frenikus
5. Diafragma 12. Regangan
6. Ekspirasi 13. Vagus
7. Glosofaringeus 14. Voluntary




B. Pembahasan
Setiap makhluk hidup memerlukan energi. Setiap makanan manusia harus menghasilkan energi. Energi itu berasal dari sari makanan. Agar sari-sari makanan itu dapat diubah menjadi energi, maka makanan harus dioksidasi. Oksidasi ini berlangsung di dalam sel. Hasil oksidasi adalah energi, dan sisa oksidasi berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
Pertukatan gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas.
Pernapasan (respirasi) merupakan peristiwa menghirup udara dari luar (lingkungan) yang mengandung oksigen, serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Dengan bernapas, setiap sel dalam tubuh menerima persediaan oksigennya dan pada saat yang sama melepaskan hasil oksidasinya. Oksigen (O2) yang bersenyawa dengan karbon (C) dan hidrogen (H) dari jaringan, memungkinkan setiap sel menjalankan kegiatan metabolismenya, yang berarti kegiatan dan hasil buangan dalam bentuk karbondioksida dan air dibuang. Untuk itulah diperlukan alat pernapasan yang berfungsi untuk melakukan pertukaran gas. Alat-alat (organ-organ) pernapasan pada manusia terdiri dari hidung, saluran pernapasan (faring, laring, trakea, bronchus, bronkeolus, alveolus), dan paru-paru.
Hidung (nasal), merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara. Menpunyai dua lubang (kavum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung (septum nasi). Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut dan selaput lendir, yang berfungsi sebagai penyaring, penghangat, dan pengatur kelembaban udara yang akan masuk ke paru-paru. Hidung terdiri dari beberapa bagian yaitu; bagian luar dinding terdiri dari kulit, lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang dinamakan karang hidung (konka nasalis), yang berjumlah 3 buah yaitu: konka nasalis inferior (karang hidung bagian bawah); konka nasalis media (karang hidung bagian tengah); dan konka nasalis superior (karang hidung bagian atas).
Saluran pernapasan (faring, laring, trakea, bronkhus, bronkeolus, alveolus). Faring (tekak), adalah saluran sepanjang 12,5 – 13 cm yang merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan. Terdapat katup yang disebut epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke kerongkongan dan tenggorokan. Faring terbagi atas tiga bagian, yaitu: nasofaring, terletak di antara koane sampai langit-langit lunak; orofaring, terletak di belakang rongga mulut, di antara langit-langit lemak sampai tulang hioid, laringofaring; terletak di antara tulang hioid sampai belakang laring.
Laring, adalah pangkal tenggorokan yang terletak di depan bagian terendah faring yang memisahkannya dari kolumna vertebra. Laring terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk jakun dan di dalamnya terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) yang disebut glotis, di dalamnya terdapat pita suara dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul bunyi.
Trakea (Batang Tenggorok), terletak di leher bagian depan kerongkongan yang berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Adanya cincin tulang rawan menyebabkan trakea selalu terbuka, sehingga kita dapat bernapas dengan leluasa setiap saat. Pada permukaan dalamnya terdapat bulu-bulu halus yang berfungsi untuk menolak benda-benda asing yang akan masuk ke paru-paru.
Bronkhus, merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkhus sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih mendatar dibandingkan bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang penyakit.
Bronkheolus, adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih tipis. Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh.
Alveolus, berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah. Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
Paru-paru, merupakan alat pernapasan utama. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga dada kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus (gelambir), sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus (gelambir). Di dalam paru-paru terdapat alveolus yang berjumlah  300 juta buah. Paru-paru adalah organ yang berbentuk kerucut dengan apex (puncak) di atas dan muncul sedikit lebih tinggi dari klavikula di dalam dasar leher. Jaringan paru-paru adalah elastik, berpori dan seperti spon. Bagian luar paru-paru dibungkus oleh selaput pleura yang berguna untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika bernapas, berlapis 2 dan berisi cairan.
Terdapat dua jenis pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut: Fase inspirasi.
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada mengembang. Pengembangan rongga dada menyebabkan volume paru-paru juga mengembang akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk; Fase ekspirasi.
Fase ini merupakan fase relaksasi ataukembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Rongga dada yang mengecil menyebabkan volume paru-paru juga mengecil sehingga tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar. Hal tersebut menyebabkan udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu: Fase inspirasi. Fase ini merupakan kontraksi otot diafragma sehingga mengembang, akibatnya paru-paru ikut mengembang. Hal tersebut menyebabkan rongga dada membesar dan tekanan udara di dalam paru-paru lebih kecil dari pada tekanan udara luar sehingga udara luar dapat masuk ke dalam; Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi otot diafragma (kembali ke posisi semula) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paruparu lebih besar daripada tekanan udara luar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.
Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan. Udara pernapasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu: udara pernapasan biasa (volume tidal). VT merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa, volume udara yang masuk dan keluar sebanyak kurang lebih 500 ml; udara cadangan inspirasi (udara komplementer). UK merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah melakukan inspirasi normal, besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000 ml; udara cadangan ekspirasi (udara suplementer). US merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah melakukan ekspirasi biasa, besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml; udara residu. UR merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam keadaan mengembang, besarnya adalah 1200 ml; kapasitas vital. KV merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara secara maksimal setelah melakukan inspirasi secara maksimal; dan kapasitas total. KT merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru-paru secara keseluruhan.
Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500 ml. Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya sampai saluran pernapasan. Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk tiap individu sebesar 300 cc. Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan, yaitu: usia. Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula, semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun; jenis kelamin. Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan; suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat; posisi tubuh. Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam, frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk, frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap; aktivitas. Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.




















DAFTAR PUSTAKA
Carlos, 1998. Histologi Dasar. EGC. Jakarta.

Irianto, K., 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Yrama Widya. Bandung.

Pearce, E., 2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Soewolo, 1997. Pengantar Fisiologi Hewan. Depdiknas. Jakarta.

Syaifuddin, 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/sistem-respiratori/7/
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=199&fname=materi2.html
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Organ-organ yang menyusun sistem pernapasan adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru.
2. Struktur dari sistem pernapasan yaitu struktur internal paru-paru, struktur potongan sagital dari leher dan kepala, struktur kontrol kimiawi dan persarafan.
3. Fungsi sistem pernapasan yaitu sebagai pertukaran gas O2 dan CO2.
4. Respirasi; pertukaran gas O2 dan CO2. Ventilasi; tempat pergantian udara O2 dan CO2. Inspirasi; penghirupan udara. Ekspirasi; penghembusan udara.
5. Pengendalian secara kimia pada sistem pernapasan meliputi; frekuensi kecepatan dalam gerakan pernapasan.
6. Pertukaran gas dalam alveoli dan jaringan yaitu gas yang masuk ke jaringan tergantung pada jumlah yang masuk ke dalam paru-paru, pertukaran gas yang cukup pada paru-paru, aliran darah ke jaringan dan kapasitas pengangkutan O2 dalam darah.


B. Saran
Pada kesempatan kali ini, saya harap kekompakan dan keaktifan setiap praktikan dapat lebih ditingkatkan lagi serta komunikasi antara praktikan dan asisten dapat terjaga dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar