Powered By Blogger

Sabtu, 21 Mei 2011

LAPORAN ANFISMAN (SISTEM REPRODUKSI)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap mahkluk hidup, akan berusaha hidup abadi atau langgeng, dengan kata lain setiap mahkluk hidup akan mempertahankan keturunannya (jenisnya). Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan yang namanya reproduksi. Proses reproduksi yang dikenal ada dua bentuk yaitu reproduksi vegetatif dan reproduksi genertif. Dalam proses reproduksi inilah pewarisan sifat-sifat induk kepada keturunannya baik yang vegetatif maupun generatif.
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Alat reproduksi pria terdiri dari sepasang testis yang menghasilkan sperma, epidimis, skrotum (selaput yang membungkus testis), vas deferens, dan penis (alat untuk memasukkan sperma ke dalam alat reproduksi wanita). Alat reproduksi wanita terdiri dari sepasang ovarium (sebagai penghasil sel telur), tuba palovi (saluran telur), uterus (rahim) tempat janin, dan vagina.
Berdasarkan uraian di atas, untuk lebih memahami serta mengetahui tentang sistem reproduksi beserta komponen-komponennya, maka perlu diadakan suatu praktikum yang membahas tantang hal ini.

B. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah, sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat membedakan mitosis dan meiosis dalam istilah jaringan, lokasi, dan jumlah kromosom.
2. Mahasiswa dapat mendefinisikan spermatogenesis dan menjelaskan peranan kelenjar pituitari.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi struktur sistem reproduksi pria dan wanita.
4. Mahasiawa dapat membedakan spermatogenesis dan oogenesis.
5. Mahasiswa dapat menyebutkan hormon ovarium dan pituitari yang mengatur menstruasi.
6. Mahasiswa dapat menyebutkan miometrium, endometrium, dan endometritis.
7. Mahasiswa dapat menggambarkan perubahan yang terjadi dalam uterus selama menstruasi.
8. Mahasiswa dapat mendefinisikan pubertas, monopause, dan menarke dalam hubungannya dengan pembentukan penurunan hormonal.
9. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang fenomena menghisap.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah, sebagai berikut:
1. Kita dapat mengetahui tentang sistem reproduksi beserta komponen-komponennya.
2. Dapat dijadikan sebagai tambahan literatur atau bahan bacaan pada praktikum ”Anatomi dan Fisiologi Manusia” selanjutnya.




















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_reproduksi).
Organ-organ reproduksi membentuk apa saja yang dikenal sebagai traktus genitalis, yang berhubungan dengan traktus urinarius. Pada laki-laki kedua traktus itu erat berhubungan dengan traktus urinarius, akan tetapi tidak bersambung. Traktus genitalis perempuan bersambung dengan rongga peritoneum. Ini bukan halnya pada orang laki-laki; tidak ada saluran dari traktus genitalis ini yang terbuka di rongga peritoneum. Organ perkembangbiakan pada wanita terletak dalam panggul kecil, organ laki-laki sebagian besar terletak di luar pelvis (Pearce, 2004: 254).
Pada laki-laki dewasa pubertas dimulai dengan perubahan suara lebih berat, pembesaran genitalia eksterna, tampilnya bulu di atas tubuh dan muka. Pada wanita ditandai dengan menstruasi pertama (menarke), uterus dan vagina membesar, buah dada membesar, serta jaringan ikat dan salurn darah bertambah, sifat kelamin sekunder tampil, lengkung tubuh berkembang, adanya bulu ketiak dan pubis pelvis melebar (Syaifuddin, 2006: 250).
Alat perkembangan pria:
1) Sepasang testis, terletak di dalam skortum dan merupakan penghasil sperma
2) Epididmis, merupakan pembuluh yang berliku-liku tempat pemyimpanan dan pematangan sperma
3) Skortum, disebut juga kandung petir
4) Ves deferen, meruapakan lanjutan dan epididimis
5) Penis untuk memasukan sperma dalam alat perkembangan wanita.
Alat perkembangan wanita:
1) Sepasang ovarium, merupakan penghasilan sel telur(ovum)
2) Saluran telur, terdiri atas otesum tuba dan tuba falopii (Oviduk)
3) Uterus (rahim), tempat perkembangbiakan sel telur yang telah dibuahi dan selanjutnya akan berkembangan menjadi embrio
4) Vagina, merupakan muara dari rahim berfungsi untuk kopulasi wanita dan jalan janin ketika melahirkan. Pada vagina dekat muara terdapat sepasang kelanjer yang menghasilkan lendir.
(http://www.scribd.com/doc/18940970/Sistem-Reproduksi-Manusia.doc)
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantong zakar), dan testis (buah zakar). Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat, dan vesikula seminalis. Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan di simpan di dalam vesikula seminalis. Ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan disebut semen dikeleuarkan melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi
(http://www.indonesia.com/f/13003-sistem-reproduksi-pria/).
Organ kelamin wanita memiliki 2 fungsi yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi, saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. Mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual (www.docstoc.com/sistem-reproduksi-wanita.doc).
Struktur ovarium bulat lonjong agak pipih dengan ukuran 3x2x2 cm. Berada di permukaan posterior ligamentum latum. Ke arah medial disangga oleh ligamentum ovarii. Ke arah superior dan lateral disangga oleh ligamentum infudibulopelvicum dan ligamentum ovarii propium. Pasokan darah berasal dari arteri ovarica yang ovarium kiri menuju ke vena renalis kiri
(http://www.authorstream.com/presentation/dodo.w-218497-ANATOMI-ORGAN-REPRODUKSI -Indonesia-Education-ppt-powerpoint/).









BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 29 Juni 2010, pukul 11.00 – 13.00 WITA, dan bertempat di Laboratorium Unit Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Haluoleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah, alat tulis menulis.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah carta atau torso sistem reproduksi.
C. Prosedur Kerja
Prosedur Kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah, sebagai berikut:
1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengamati bahan yang ada dan menggambar hasil pengamatan serta menunjukkan bagian-bagiannya.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Alat Reproduksi Pria

Keterangan:
1. Kandung kemih
2. Vas deferens
3. Tulang kemaluan
4. Penis
5. Glans penis
6. Skrotum
7. Epididimis
8. Testis
9. Prostat
10. Vesika seminalis




















2. Organ Reproduksi Wanita

a. Bagian Luar

Keterangan:
1. Mons pubis
2. Labium majus
3. Labium minus
4. Orifisium vagina
5. Rafe perineal
6. Anus
7. Kelenjar bartolin
8. Hymen
9. Klitoris







b. Bagian Dalam

Keterangan:
1. Fimbriae
2. Ovarium
3. Tuba palovi
4. Uterus
5. Endometrium
6. Vesika urinaria





3. Kelenjar Mamae

























Keterangan:
1. Klavikula 8. Puting susu
2. Otot pektoralis minus 9. Ostium duktus
3. Otot interkostal 10. Kelenjar alveolar
4. Otot pektoralis majus 11. Jaringan ikat
5. Kulit 12. Iga
6. Jaringan lemak 13. Lobulus
7. Lobus 14. Areola








4. Siklus Menstruasi










































5. Spermatogenesis










































6. Oogenesis





















B. Pembahasan
Sistem reproduksi merupakan suatu serangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembangbiak. Sistem reproduksi pada manusia berbeda antara pria dan wanita .
Organ Reproduksi Pria
Genitalia pada pria tidak terpisah dengan saluran uretra, berjalan sejajar pada kelamin luar laki-laki. Alat kelmin laki-laki terdiri dari 3 bagian, yaitu kelenjar, kelenjar duktuli dan bangun penyambung. Kelenjar pada reproduksi laki-laki terdiri atas testis, vesika seminalis, prostat dan bulbouretralis. Testis merupakan organ kelamin laki-laki tempat spermatozoa dan hormon laki-laki dibentuk. Kelenjar testis, bentuknya seperti telur, banyaknya dua buah menghasilkan sel sperma. Testis terletak menggantung pada urat-urat spermatic di dalam skrotum. Testis terdiri dari belahan-belahan yang bernama lobulus testis. Testis ini berfungsi dalam pembentukan gamet-gamet baru yaitu spermatozoa yang dilakukan di tubulus seminiferus dan menghasilkan hormon testosterone yang dilakukan oleh sel interstisial. Hormon ini berfungsi menentukan sifat-sifat kejantanan.
Vesika seminalis merupakan kelenjar yang panjangnya 5-10 cm, berupa kantong seperti huruf S berbelok-belok, sekretnya yang alkalis bersama dengan cairan prostat merupakan bagian terbesar semen yang mengandung fruktosa yang merupakan sumber energi untuk spermatozoa. Vesika seminalis bermuara pada duktus deferens pada bagian yang hamper masuk prostate. Dindingnya tipis, mengandung serabut otot dan mukosa, terbagi menjadi ruang-ruang dan lekuk-lekuk yang penampangnya memperlihatkan gambaran jembatan membran mukosa.
Kelenjar prostat merupakan kelenjar yang terletak di bawah vesika urinaria melekat pada dinding bawah vesika urinaria di sekitar uretra bagian atas. Besar kelenjar ini kira-kira sebesar buah kenari. Letaknya di bawah kandung kemih mengelilingi uretra dan terdiri dari kelenjar majemuk, saluran dan otot polos. Prostat mengeluarkan sekret cairan yang bercampur dengan sekret dari testis. Kelenjar ini merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30 – 50 kelenjar yang terbagi atas empat lobus yaitu lobus posterior, lobus lateral, lobus anterior dan lobus medial. Fungsi kelenjar prostate yaitu menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdapat pada uretra dan vagma. Kelenjar bulbouretralis terletak di sebelah bawah dari kelenjar prostat, panjangnya 2 – 5 cm. Fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat.
Kelenjar duktuli pada alat reproduksi laki-laki terdiri atas epididimis, duktus deferens, dan uretra. Epididimis merupakan saluran halus yang panjangnya kurang lebih 6 cm, dan terletak di sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Terdiri dari kepala (kaput) yang terletak di atas kutub testis. Badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral. Lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal. Saluran ini dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput epididimis. Duktus eferentis merupakan bagian dari kaput epididimis. Duktus eferentis panjangnya kurang lebih 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara ke duktus epididimis tempat speramtozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens. Fungsinya sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum diejakulasi dan memproduksi semen.
Duktus deferens merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis. Kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih. Panjang duktus deferens 40 – 50 cm berjalan bersama pembuluh darah dan saraf dalam funikulus spermatikus melalui kanalis inguinalis, memanjang pada bagian akhir berbentuk kumparn disebut ampula duktus deferentis.
Uretra merupakan saluran kemih pada pria yang sekaligus merupakan saluran ejakulasi. Pengeluaran urin tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi prostat.
Bangun penyambung pada alat reproduksi laki-laki terdiri dari skrotum, fenikulus spermatikus dan penis. Skrotum merupakan kantong yang menggantung di dasar pelvis, tempat sepasang testis tersimpan. Skrotum (kandung buah pelir), berupa kantong yang terdiri dari kulit tanpa lemak. Subkutan berisi sedikit jaringan otot, testis (buah pelir) berada dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis yang dibentuk dari peritonium. Skrotum merupakan kantong kulit banyak mengandung pigmen, sebelah dalamnya terdapat kantong yang dipisahkan satu sama lain oleh septum. Tiap kantong berisi testis epididimis funikulus spermatikus.
Penis terletak menggantung di depan skrotum. Bagian ujian penis disebut glan penis. Bagian tengahnya disebut korpus penis dan pangkalnya disebut radiks penis. Glan penis tertutup oleh kulit korpus penis, kulit penutup ini disebut prepusium. Penis (zakar) terdiri atas sperti busa dan terletak memanjang, tempat muara uretra dari glan penis adalah frenulum atau katup. Ereksi penis dipengaruhi oleh otot iskia kavernosus dan otot bulbo kavernosus.
Organ Reproduksi Wanita
Alat reproduksi pada wanita terbagi pula menjadi dua macam, yaitu bagian eksternal (luar) dan bagian internal (dalam). Bagian luar terdiri dari mons pubis, klitoris, labia mayora, labia minora, vestibulum, hymen. Sedang bagian dalam terdiri dari vagina, uterus, tuba falopi, ovarium dan perineum serta terdapat pula kelenjar yaitu kelenjar mamae dan kelenjar bartolin.
Monspubis letaknya sedikit menonjol dan ditumbuhi oleh bulu pada masa pubertas, yang mana memiliki fungsi untuk melindungi mikroorganisme yang akan masuk ke dalam vagina atau saluran urogenital. klitoris atau kelentit meruapakan sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau yang dapat mengeras dan tegang dan mengandung urat syaraf. Klitoris ini bentuknya menonjol, yang berfungsi memeberikan rangsangan kepada organ kelamin.
Labia mayora merupakan dua lipatan dari kulit yang terdapat di antara kedua paha, yang berfungsi sebagai pelindung saluran bagian dalam, sedangkan Labia minora berada di sebelah dalam dari labia mayora. Labia minora ini berfungsi melindungi organ yang ada di bagian dalamnya.
Vestibulum (serambi) merupakan rongga yang berada di antara labia minora (bibir kecil), bagian muka belakang dibatasi oleh klitoris dan perinium. Di dalam vestibulum terdapat 4 macam saluran atau muara-muara, yaitu liang senggama, uretra, kelenjar Bartolin, dan kelenjar skene kiri dan kanan. Himen (selaput dara) merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari liang senggama. Pada bagian tengahnya berlubang, agar kotoran menstruasi dapat mengalir ke luar. Selaput dara ini bentuknya berbeda-beda, ada yang seperti bulan sabit, kosistensi ada yang kaku dan ada yang lunak, lubangnya ada yang seujung jari, dan ada pula yang dapat dilalui satu jari. Selaput dara ini berfungsi untuk melindungi saluran senggama atau ruang vagina yang tersusun oleh kapiler-kapiler darah.
Vagina (liang kemaluan) merupakan tabung yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris khusus yang dialiri banyak pembuluh darah dan serabut saraf. Vagina juga merupakan ruangan berdinding tebal yang membentuk saluran kelahiran yang dilalui bayi saat lahir dan juga merupakan tempat singgah bagi sperma selama kopulasi. Ovarium (indung telur) merupakan kelenjar berbentuk buah kenari yang terletak di kanan dan kiri uterus. Di dalam ovarium terdapat jaringan bulbus dan jaringan tubulus yang menghasilkan sel telur (ovum). Setiap bulan folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan hari (hari ke-14) siklus menstruasi. Fungsi dari ovarium yaitu memproduksi ovum, hormon estrogen dan hormon progesteron.
Uterus (rahim) mempunyai struktur yang tebal, berotot dan berbentuk seperti buah pir yang terletak di dalam pelvis antara rektum di belakang dan kandung kemih di depan. Panjang uterus kurang lebih 7,5cm, lebar 5 cm, tebal 2,5 cm dan berat 50 gram. Pada rahim wanita dewasa yang belum pernah menikah (bersalin) panjang uterusnya 5-8 cm dan beratnya 30-60 gram. Uterus ini terdiri dari fundus (dasar rahim) yang terletak antara kedua pangkal saluran telur; korpus merupakan bagian uterus yang terbesar pada kehamilan, bagian ini berfungsi sebagai tempat janin berkembang; dan serviks. Dinding uterus terdiri dari endometrium, miometrium, dan lapisan serosa. Fungsi dari uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan, ovum yang telah keluar dari ovarium dihantarkan melalui tuba uterine ke uterus. Pada mamlia terdapat 4 macam tipe uterus, yaitu :Dupleks, uterus kanan dan kiri terpisah dan bermuara secara terpisah ke vagina; Bipartil, uterus kanan dan kiri bersatu bermuara ke vagina dengan satu lubang; Bikornuat, bagian uterus kana dan kiri labih banyak yang bersatu bermuara ke vagina dengan satu lubang; Simpleks, semua uterus bersatu sehingga hanya memiliki badan uterus.
Tuba falopi (oviduct) biasa disebut dengan saluran telur. Panjangnya sekitar 12 cm dan diameternya 3-8 mm. Fungsinya yaitu mengantarkan ovum atau sel telur dari ovarium ke uterus, dan menyediakan tempat untuk pembuahan. Ovum yang dibuahi dalam saluran tuba ini menimbulkan kehamilan ektopik, karena ovum tidak dapat bergerak terus maka ovum tertanam dalam tempat yang abnormal, hal ini biasa berlangsung 8-10 minggu. Perineum (kerampang) terletak dai antara vulva dan anus, yang pannjangnya kurang lebih 4 cm.
Kelenjar mamae (kelenjar susu) yaitu payudara, merupakan pelengkap organ reproduksi pada wanita yang mengeluarkan air susu. Buah dada ini terletak dalam fasia superfisialis di daerah antara sternummdan aksila, melebar dari iga kedua sampai ketujuh. Di dalam kelenjar ini, kantung kecil jaringan epithelium mensekresikan susu, yang mengalir ke dalam serangkaian duktus yang membuka pada puting.
Kelenjar Bartolin terletak di dekat lubang vagina, berfungsi dalam mensekresikan mukus ke dalam vestibula dan menjaganya agar tetap terlumasi serta memudahkan dalam hubungan kelamin.
Pubertas bisanya muncul pada umur 10 – 14 tahun dan ditandai dengan permulaan menstruasi. Uterus dan vagina membesar, payudara membesar serta lemak, jaringan ikat dan saluran drah bertambah. Kemudian sifat kelamin sekunder tampil, lengkung tubuh berkembang dan jaringan adiposa membulatkan batas-batas anggotanya, serta tampilnya bulu dalam ketiak dan daerah pubis, serta pelvis melebar.
Monopause terjadi pada umur 45 – 50 tahun dengan ditandai menstruasi terhenti, rasa panas pada muka dengan kemunduran kulit yang ekstrem, gelisah, letih, penurunan kekuatan pada tulang seluruh tubuh, dan anseitas.
Proses pembentukan sel telur (oogenesis) diawali dengan oogonium yang berkembang membentuk oosit primer, lalu oosit primer akan membelah lagi membentuk oosit sekunder. Oosit sekunder berkembang menjadi oosit dan oosit ini yang akan berkembang menjadi ovum. Pengeluaran ovum disebut ovulasi. Bila ovum tidak dibuahi maka korpus luteum bertahan hanya selama 12 – 14 hari.
Siklus menstruasi, selput lendir rahim dari hari ke hari terjadi perubahan yang berulang selama satu bulan mengalami empat masa (stadium) yaitu stadium menstruasi, stadium post-menstruum, stadium intermenstruum dan stadium praemenstruum.
Stadium menstruasi, pada masa ini endometrium terlepas dari dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal disebut stratum basale berlangsung selama empat hari. Darah tidak membeku karena ada fermen (biokatalisator) yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan mukosa, banyaknya perdarahan selama haid kira-kira 50 cc.
Stadium post-menstruum, luka yang terjadi karena endometrium terlepas berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang terjadi dari sel epitel kelenjar endometrium. Pada masa ini tebal endometrium kira-kira 0,5 mm dan berlangsung selama empat hari. Stadium intermesntruum, endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm. Kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain, berlangsung kira-kira 5 – 14 hari dari haid pertama.
Stadium praemenstruum, endometrium tetap tebalnya tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-liku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan ini untuk mempersiapkan endometrium menerima telur. Stadium ini berlangsung 14 – 28 hari, kalau tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepas dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi.

















BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembangbiak.
2. Alat genetalia luar wanita terdiri dari tundun, labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulum, himen dan perineum. Sedangkan alat genitalia dalam wanita terdiri atas vagina, uterus, ovarium, dan tuba falopi.
3. Siklus menstruasi terdiri atas 4 stadium yaitu stadium menstruasi, stadium post-menstruum, stadium intermenstruum, dan stadium praemenstruum.
4. Alat genitalia pada laki-laki terdiri atas tiga bagian yaitu kelenjar, kelenjar duktuli, dan bangun penyambung.
5. Kelenjar terdiri atas testis, vesika seminalis, prostat, dan bulbouretralis, kelenjar duktuli terdiri atas epididimis, duktus seminalis dan uretra, dan bangun penyambung terdiri atas skrotum, fenikulus spermatikus dan penis.
6. Proses pembentukan sel telur disebut oogenesis dan proses pembentukan sel sperma disebut spermatogenesis.


B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada kesempatan kali ini adalah agar pada praktikum selanjutnya carta sistem reproduksi dapat diperbanyak lagi.


















DAFTAR PUSTAKA
Pearce, E., 2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Syaifuddin, 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

http://www.authorstream.com/presentation/dodo.w-218497-ANATOMI-ORGAN-REPRODUKSI -Indonesia-Education-ppt-powerpoint/

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_reproduksi

http://www.indonesia.com/f/13003-sistem-reproduksi-pria/

http://www.scribd.com/doc/18940970/Sistem-Reproduksi-Manusia.doc

www.docstoc.com/sistem-reproduksi-wanita.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar