Powered By Blogger

Rabu, 12 Januari 2011

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROBIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM
JENIS-JENIS DIATOM YANG HIDUP PADA SUBSTRAT KAYU DI PERAIRAN PANTAI NAMBO








Diajukan sebagai syarat kelulusan mata kuliah Hidrobiologi pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA


Oleh

Kelompok V

MARHUZAD HAKIM (A1C2 07 078)
DUSTAN (A1C2 07 031)
SUYATMI ARFIN (A1C2 07 070)
WD. SARMILA (A1C2 07 066)
HARNI (A1C2 07 097)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 2
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Praktikum 2
D. Manfaat Praktikum 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
A. Kajian Teori 3
B. Kajian Empirik 8
C. Kerangka pemikiran 8
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 9
A. Waktu dan Tempat Praktikum 9
B. Variabel, Definisi Operasional dan Indikator Praktikum 9
C. Populasi dan Sampel 9
D. Instrumen Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 12
A. Hasil Penelitian 12
B. Pembahasan 14
BAB V PENUTUP 16
A. Kesimpulan 16
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kondisi geografis dengan wilayah perairan yang lebih luas dari pada wilayah daratannya. Selain sebagai sarana wisata dan sumber perekonomian, wilayah perairan dengan berbagai organisme yang hidup didalamnya, ternyata oleh para ilmuwan memiliki daya tarik tersendiri, terlebih jika diperhadapkan dengan berbagai organisme yang hidup didalamnya.
Kawasan pantai merupakan salah satu tempat dari perairan laut yang masuk dalam zona pasang surut. Kawasan ini biasanya dihuni oleh berbagai jenis tumbuhan dari ekosistem mangrove, serta berbagai jenis biota laut lainnya mulai dari yang makroskopis sampai mikroskopis.
Berbagai kelompok algae seperti diatomae akhir-akhir ini banyak diteliti oleh para ilmuwan, karena manfaatnya yang besar sebagai parameter lingkungan. Diatomae merupakan kelompok mikroorganisme yang hidup pada perairan laut maupun perairan tawar.
Di perairan laut, diatomae terdapat disemua bagian lautan tetapi teramat melimpah didaerah permukaan massa air (daerah yang memiliki kandungan hara yang tinggi) seperti kawasan pantai. Diatomae juga ditemukan hidup melekat pada tumbuhan air. Sehingga untuk melakukan pengidentifikasian tentang diatomae, pengambilan sampel pada organ-organ tumbuhan yang bersentuhan dengan air cukup baik untuk dilakukan.
Kawasan pantai Nambo Kecamatan Abeli Kota Kendari merupakan kawasan pantai yang dihuni oleh jenis-jenis tumbuhan pada ekosistem mangrove, dan tak ketinggalan berbagai biota laut lainya mulai dari yang mikroskopis sampai yang makroskopis juga hidup disana.
Berdasarkan uraian diatas, maka dianggap perlu untuk melakukan praktikum mengenai jenis-jenis diatom yang hidup pada substrat kayu di perairan pantai Nambo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam praktukum ini adalah berapa jeniskah diatom yang hidup pada substrat kayu di perairan pantai Nambo?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis diatom yang hidup pada substrat kayu di perairan pantai Nambo.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diharapkan dari hasil praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat diketahui jenis-jenis diatom yang hidup pada substrat kayu di perairan pantai Nambo Kecamatan Abeli Kota Kendari.
2. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang relefan dengan praktikum ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kawasan pantai
Laut merupakan bagian dari permukaan bumi yang memiliki wilayah air asin yang sangat luas dan terpisah dengan daratan. Wilayah laut ini menempati 2/3 atau 71% dari permukaan bumi (Suhendar: 6)
Pantai merupakan suatu wilayah yang dimulai dari titik terendah air laut waktu surut hingga ke arah daratan sampai batas paling jauh ombak/gelombang menjulur ke daratan. Jadi daerah pantai dapat juga disebut daerah tepian laut. Dalam bahasa Inggris pantai disebut dengan istilah “shore” atau “beach”. Adapun tempat pertemuan antara air laut dan daratan dinamakan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubah-ubah sesuai dengan perubahan pasang surut air laut (Suhendar: 5)
2. Kehidupan di laut
Di laut terdapat makhluk-makhluk mulai dari yang berupa jasad-jasad hidup bersel satu yang sangat kecil sampai yang berupa jasad hidup yang berukuran sangat besar separti ikan paus yang panjangnya lebih dari 10 meter. Ratusan ribu jenis biota laut telah diketahui dan semua relung dilingkungan laut dihuni oleh biota. Disebagian besar wilayah perairan terdapat banyak sekali jenis biota laut yang saling berinteraksi karena kendala makanan khususnya dan kendala lingkungan umumnya (Romimohtarto dan Juwana, 2007: 36)
Berdasarkan bentuk kehidupan/kebiasaan hidup; organisme didalam air di klasifikasikan menjadi; Bentos merupakan organisme yang melekat atau beristirahat ada dasar atau hidup di dasar endapan. Periphyton organisme (hewan dan tumbuhan) yang hidupnya menempel pada batang dan daun tumbuhan air, atau benda lainnya. Plankton organisme perairan yang hidupnya melayang dan pergerakannya bergantung pada arus air. Nekton organisme perairan yang memiliki kemampuan gerak secara aktif dan tidak bergantung pada arus. Neuston Organisme yang beristirahat atau berenang pada permukaan perairan (Odum, 1996: 373-374)
Laut merupakan suatu tempat mata pencaharian sebagian umat manusia, karena di dalamnya terdapat berbagai macam jenis biota laut dengan berbagai manfaat bagi manusia. Kesuburan ekosistem perairan sering ditentukan oleh kelimpahan planktonnya, sehingga sering dijadian sebagai indikator kesuburan peairan (hutabarat dan evans; 1965) dalam (La Singepu; 2002: 1)
3. Diatom
Diatom (ganggang kersik) atau bacillariophyta merupakan salah satu dari 7 kelas dalam anak divisi algae (tumbuhan ganggang) dalam divisi Thallophyta (tumbuhan talus). Diatom ini merupakan jasad renik bersel satu yang memiliki bentuk sel bermacam-macam, namun secara umum dia mempunyai dua bentuk dasar yaitu bilateral dan sentrik (Tjitrosoepomo, 1998: 32, 48).
Diatom atau kelas bacillariophyceae ini terbagi atas dua ordo, yakni centrales (lebih populer disebut centric diatom) dan pennales (pennate diatom). Diatom sentrik (centric) bercirikan bentuk sel yang mempunyai simetri radial atau konsentrik dengan satu titik pusat. Selnya bisa berbentuk bulat, lonjong, silindris, dengan penampang bulat, segi tiga atau segi empat. Sebaliknya diatom pennat (pennate) mempunyai simetri bilateral, yang bentuknya umumnya memanjang atau berbentuk sigmoidseperti huruf “S”. Sepanjang median sel diatom pennat ada jalur tengah yang disebut rafe (raphe) (Nontji, 2008: 86).
Sel diatom mempunyai inti dan kromatofora berwarna kuning cokelat dan mengandung klorofil a. santofil, san karatenoid lainnya yang sangat menyerupai fikosantin. Beberapa jenis diatom mempunyai zat warna dan hidup sebagai saprofit. Pada diatom, perkembangbiakan terjadi dengan membelah, pembentukkan aksospora dan seksual melalui oogami. (Tjitrosoepomo, 1998: 49, 50).
Diatom merupakan salah satu jenis alga yang juga membentuk sejumlah besar biomassa laut. Umumnya dinamakan juga alga cokelat emas karena warnanya. Diatom mempunyai ukuran yang beraneka ragam mulai dari beberapa mikron sampai beberapa milimeter. Kerangka silikonnya menunjukkan bentuk-bentuk dan pola-pola rumit dan halus (Romimohtarto dan juwana, 2007: 39).
Mann, (1999) dalam Soeprobowati dan Hadisusanto (2009) Diatom merupakan mikroalga uniseluler yang distribusinya sangat universal di semua tipe perairan. Diatom merupakan penyusun utama fitoplankton baik di ekosistem perairan tawar maupun laut dengan jumlah spesies terbesar dibandingkan komunitas mikroalga lainnya. Diatom mempunyai kontribusi 40 - 45% produktivitas laut sehingga lebih produktif dibandingkan dengan hutan hujan di seluruh dunia. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila diatom mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus silika dan karbon di alam sehingga kesinambungan perikanan terjaga
Diatom adalah tumbuhan sel tunggal unik yang sungguh indah jika di lihat lebih dekat struktur dan bentuknya. Perananya yang sangat penting dan hampir mendominasi seluruh perairan dunia membuat diatom sangat penting dan merupakan dasar dari rantai makanan. Disamping perannya yang amat sangat penting, Keindahan Diatom sungguh mempesona dan membuktikan tentang kebesaran Allah SWT pada tumbuhan cell tunggal ciptaanNya yang sangat indah dan cantik
(http://pesisirindonesia.blogspot.com/2008/04/mengintip-keindahan-diatom.html
4. Distribusi diatom
Produsen yang tidak berakar dari zona litoral (kawasan tembus cahaya sampai ke dasar seperti pantai) terdiri dari beberapa jenis ganggang. Banyak jenis di jumpai terapung pada zona litoral dan limnetik (plankton). Tetapi beberapa ditemukan berasosiasi dengan tanaman berakar (periphyton), merupakan ciri dari zona litoral (Odum, 1996; 380).
Diatom merupakan kelompok fitoplankton yang paling umum di jumpai di laut. Ia terdapat diamana saja, dari tepi pantai hingga ke tengah samudra. Diperkirakan di dunia ada sekitar 1400 - 1800 jenis diatom, tetapi tidak semua hidup sebagai plankton (Nontji, 2008: 85)
Perrifiton adalah hewan maupun tumbuhan yang hidup di bawah permukaan air, sedikit bergerak atau melekat pada batu-batu, ranting, tanah atau substrat lainnya. Perrifiton dari kelompok hewan pada umumnya protozoa dan Rotifera, sedang yang dari kelompok tumbuhan sebagian besar terdiri dari mikroalga. Diatom merupakan mikroflora utama di lingkungan perairan, karena kelimpahannya yang tinggi dan dapat ditemukan pada beragam habitat. Dominasi diatom sebagai penyusun perrifiton disebabkan karena diatom mempunyai kemampuan melekat pada permukaan substrat lebih baik dari pada mikroalga lainnya, hal ini karena diatom memiliki material berupa lendir atau dibantu suatu organel berupa kitin (Website Biologi UNNES 2009)


B. Kajian Empiris
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini telah dilakukan oleh
C. Kerangka Berpikir
Kepulauan indonesia sanagat kaya akan sumberdaya alam baik di darat maupun diperairan, demikian pula halnya di perairan sulawesi. Perairan ini memiliki berbagai macam organisme dengan keanekaragaman yang tinggi dan potensial untuk kehidupan, hal yang sama juga terjadi di perairan nambo, banyak memiliki organisme.
Perairan pantai nambo merupakan salah satu perairan yang terletak di wilayah kota kendari sulawesi tenggara yang oleh masyarakat setempat dijadikan sebagai tempat penangkapan ikan dan hewan-hewan lain yang bermanfaat bagi kehidupannya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka untuk melestarikan sumberdaya yang ada diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang berbagai aspek yang menyangkut keanekaragaman organisme di perairan pantai Nambo. Salah satu yang penting adalah data awal tentang berbagai jenis diatom yang hidup pada perairan panta nambo.





BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 25-26 Desember 2010, bertempat di pantai Nambo Kecamatan Abeli Kota Kendari dan dilanjutkan pada tanggal 27 Desember 2010 di Laboratorium Pendidikan MIPA Unit biologi FKIP Universitas Haluoleo Kendari.
B. Variabel dan Definisi Operasional Praktikum
1. Variabel penelitian
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah jenis-jenis diatom
2. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran variabel, maka dikemukakan devenisi operasional variabel sebagai berikut:
Diatom pada substrat kayu merupakan jenis-jenis diatom yang hidup melekat pada substrat kayu (berupa bakau) yang terdapat pada kawasan perairan pantai Nambo
C. Populasi dan Sampel Praktikum
1. Populasi
Populasi dalam praktikum ini adalah jenis-jenis diatom yang terdapat pada perairan pantai Nambo Kecamatan Abeli.
2. Sampel
Sampel dalam praktikum ini adalah jenis-jenis diatom yang tertangkap dengan sikat dan masuk dalam botol sampel pada pohon yang dijadikan sampel.
D. Instrumen Praktikumdan Prosedur Pengumpulan Data
1. Instrumen Praktikum
a. Alat Praktikum
Alat yang digunakan dalam praktikumini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat yang Digunakan Saat Praktikum

No Nama Alat Fungsi
1. Sikat gigi
Untuk mengambil bahan amatan
2. Botol sampel
Wadah penyimpanan bahan amatan
3. Mikroskop cahaya
Untuk mengamati sampel praktikum
4. Pipet tetes

Untuk mengambil sampel saat pengamatan

b. Bahan amatan
Bahan yang digunakan dalam praktikumini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan yang Digunakan Saat Praktikum
No. Nama Bahan Fungsi
1. Air dan serpihan batang kayu Sampel Praktikum

2. Prosedur Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang ditempuh daslam rangka pengumpulan data pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi, untuk penetapan lokasi praktikum, ditentukan lima sampel batang kayu yang akan menjadi obyek pengambilan sampel.
b. Pengambilan sampel air berisi diatom diambil langsung dari kawasan perairan pantai Nambo. Batang-batang tumbuhan yang ada pada areal pengamatan disikat dengan sikat gigi lalu dimasukkan kedalam botol sampel serta dimasukkan pula beberapa batang kayu yang dianggap sebagai substrat tempat hidup diatom.
c. Pengamatan, dengan menggunakan mikroskop cahaya untuk melihat jenis-jenis diatom yang hidup pada substrat kayu.











BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
E. Hasil Praktikum
1. Deskripsi hasil penelitian berdasarkan lokasi penelitian
Pada tabel 3 dapat dilihat, bahwa pengambilan sampel dengan menggunakah lima sampel dengan menggunakan lima batang kayu yang ada pada kawasan pantai.
Masing-masing lokasi memiliki diatom yang karakternya hampir sama. Namun yang paling menonjol dari semua diatom adalah kehadiran navicula pada semua pohon sampel.
2. Hasil penelitian setelah pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya, ditemukan 14 jenis diatom dari lima pohon sampel yang digunakan. Navicula sp., Rabdonema arcuatum, Halasiosira, Nitzchia sigma var intermedia, Rhizosolenia delicatula, Gyrosigma acuminatum, Nitzcia sigma, Melosira nummuloides, Diplonis splendia, Nitzcia seriata, Diploneis fusca, Bidulphia luomeyi, Nitzcia lancoelata, Rabdonema adriaticum. Berikut tabel jenis-jenis diatomae berdasarkan pohon sampelnya:


Tabel 3. Hasil penelitian berdasarkan pohon ditemukannya spesimen

No Jenis Diatom Tempat ditemukan (pohon sampel)
1 2 3 4 5
1 Navicula sp., √ √ √ √ √
2 Rabdonema arcuatum √ √ - √ -
3 Halasiosira √ - - - -
4 Nitzchia sigma var intermedia - - √ √ -
5 Rhizosolenia delicatula - - - √ -
6 Gyrosigma acuminatum √ - - √ √
7 Nitzcia sigma √ - - √ √
8 Melosira nummuloides - - - √ -
9 Diplonis splendia √ - - √ -
10 Nitzcia seriata - - - √ √
11 Diploneis fusca √ - - √ √
12 Bidulphia luomeyi √ - - √ -
13 Nitzcia lancoelata - - - √ √
14 Rabdonema adriaticum - - - √ √


F. Pembahasan
Lautan dengan berbagai mikroorganisme yang hidup didalamnya merupakan sebuah hasil cipta yang sangat mengagumkan. Bilamana tidak, ukuran makhluk yang hidup didalamnya sangat beraneka ragam, mulai dari yang berukuran sangat besar seperti ikan hiu yang mencapai puluhan meter, sampai mikroorganisme yang sangat kecil sekalipun.
Keberadaan organisme pada milayah perairan tentunya memiliki fungsi dan peranan tersendiri. Saat ini, berbagai mikroorganisme banyak digunakan sebagai parameter lingkungan, seperti pada kelas diatomae. Karena perannya sebagai paremeter lingkungan, diatomae saat ini banyak diteliti oleh para ilmuwan.
Kawasan pantai merupakan salah satu wilayah yang kaya akan organisme, karena tempatnya yang dekat dengan daratan sehingga kaya akan unsur hara yang dibutuhkan oleh produsen lautan, seperti diatoame. Karena alasan ini pulalah, berbagai jenis organisme makro dan mikro hidup pada kawasan ini.
Unsur hara yang ada dalam kawasan pantai tersebut berasal dari tumbuhan pada ekosistem mangrove atau berasal dari aliran air yang mengalir dari darat menuju lautan dan karena banyaknya tumbuhan mangrove, sehingga air dari daratan tersebut akan tertahan pada kawasan pantai.
Kandungan nutrien yang ada dalam unsur hara yang ada pada kawasan pantai dimanfaatkan oleh berbagai organisme terlebih oleh produsen lautan seperti diatomae. Sehingga keberadaan diatomae pada kawasan pantai akan cukup banyak.
Pada praktikum yang telah kami lakukan pada substrat kayu di perairan pantai Nambo Kecamatan Abeli Kota Kendari, ditemukan 14 jenis diatomae, dengan bentuk, ukuran dan warna yang beraneka ragam (lih. Lampiran) hal ini sesuai dengan hasil amatan dengan menggunakan mikroskop cahaya.
Berdasarkan tempat hidupnya, diatom yang ditemukan tersebut dikelompokkan sebagai perifiton, karena keberadaannya yang melekat pada substrat kayu. Namun di lingkungan, diatom kebanyakan hidup sebagai plankton.
Kemampuan diatom untuk hidup sebagai perifiton, disebabkan karena organ tubuhnya yang berupa lendir, sehingga dengan mudah untuk melakat dan hidup pada substrat.









BAB V
PENUTUP
G. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Diatom yang ada dialam selain hidup sebagai plankton, juga hidup sebagai perifiton
2. Jenis diatom pada substrat kayu di perairan pantai nambo ada 14 jenis yaitu: Navicula sp., Rabdonema arcuatum, Halasiosira, Nitzchia sigma var intermedia, Rhizosolenia delicatula, Gyrosigma acuminatum, Nitzcia sigma, Melosira nummuloides, Diplonis splendia, Nitzcia seriata, Diploneis fusca, Bidulphia luomeyi, Nitzcia lancoelata, Rabdonema adriaticum
H. Saran
1. Melalui hasil praktikum ini, praktikan menyarankan agar penelitian tentang jenis diatom dapat dilakukan
2. Karena praktikum ini terbilang hanya kualitatif, maka praktikan menyarankan agar penelitian tentang penyebaran diatom dapat dilakukan.



DAFTAR PUSTAKA
La Singepu. 2002. Kepadatan Kopepoda di Perairan Pantai Siompu Desa Lalole Kabupaten Buton. Skripsi FKIP Unhalu. Kendari
Nontji Anugrah. 2008. Plankton Laut. LIPI press. Jakarta.
Odum Eugene P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga. UGM press. Yogyakarta.
Romimohtarto Kasijan dan Juwana Sri. 2007. Biologi Laut. Djambatan. Jakarta
Tjitrosoepomo Gembong. 1998. Taksonomi Tumbuhan. UGM press. Yogyakarta.
Soeprobowati Tri Retnaningsih dan Hadisusanto Suwarno, 2009, Diatom dan Paleolimnologi: Studi Komparasi Perjalanan Sejarah Danau Lac Saint Augustine Quebeq-City, Canada dan Danau Rawa Pening Indonesia. Biota Vol. 14 (1): 60-68, Februari 2009
Suhendar. Laut dan Pesisir (http://www.scribd.com/mobile)
Website Biologi UNNES 2009 (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio/index.php)
http://pesisirindonesia.blogspot.com/2008/04/mengintip-keindahan-diatom.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar